skip to main |
skip to sidebar
Daftar
isi
Sejarah
Setelah dominasi Inggris
dan Kesultanan Utsmaniyah di Qatar, akhirnya Qatar menjadi negara yang merdeka pada 3 September
1971.
Dahulu, Inggris
menguasai Qatar sebagai tempat transito kapal dagang sebelum menuju India. Qatar kemudian memperoleh status
sebagai dependen dari Inggris, kemudian status protektorat Inggris
yang dihentikan pada tahun 1916.
Setelah Perang Dunia Kedua, Qatar berusaha memperoleh kemerdekaannya, terutama setelah
India
mencapai kemerdekaannya pada tahun 1950-an. Qatar makin gencar setelah Inggris
memberikan kemerdekaan kepada Kuwait pada tahun 1961. Pemerintah Inggris
menyatakan akan menghentikan penguasaan politik tapi tetap meneruskan penguasaan
ekonomi di Qatar. Hal ini tidak dibiarkan oleh Qatar dengan membentuk Federasi
Arab Teluk bersama dengan Bahrain.
Ekonomi
Awalnya, ekonomi
Qatar difokuskan pada perikanan dan mutiara namun industri mutiara jatuh setelah munculnya mutiara yang
dibudidayakan dari Jepang pada tahun 1920-an
dan 1930-an.
Transformasi ekonomi terjadi pada tahun 1940-an,
yaitu pada masa penemuan simpanan minyak bumi.
Sekarang, pemasukan utama Qatar adalah dari ekspor minyak dan gas bumi.
Simpanan minyak negara ini diperkirakan sebesar 15 miliar barel (2,4 km³).
Untuk beberapa tahun ke depan, Qatar
diperkirakan akan tetap fokus pada minyak dan gas bumi, namun sudah mulai
mengembangkan sektor swasta. Pada 2004, Qatar Science & Technology Park dibuka untuk menarik dan melayani berbagai usaha berbasis
teknologi, baik dari dalam maupun luar Qatar.
Dengan PDB
per kapita nomor 2 tertinggi di dunia dengan perkiraan tahun 2008 sekitar
$111.000[1]yang menjadikannya sebagai negara dengan taraf
hidup penduduknya bisa disamakan bahkan lebih maju dibandingkan negara-negara Eropa Barat dengan berbagai layanan sosial dan fasilitas
modern.
Pulau-pulau di
Bahrain yang terletak di tengah-tengah sebelah selatan Teluk Parsi berjaya
menarik penjajah sepanjang sejarah. Bahrain dalam Bahasa Arab bermaksud "Dua Laut". Hal
ini sama ada merujuk kepada fakta yang pulau ini mempunyai dua sumber air
berbeza, air tawar dan air masin atau kepada air disebelah utara dan selatan
teluk ini, memisahkannya daripada Semenanjung Arab dan Iran.
Sebagai sebuah
pulau yang strategik, subur, dan mempunyai bekalan air mentah, Bahrain menjadi
antara pusat tamadun dunia sepanjang sejarah. Selama 2300 tahun, Bahrain
menjadi pusat perdagangan dunia di antara Mesopotamia (sekarang Iraq)
dan Lembah Indus
(sekarang sebuah wilayah di India). Hal ini ialah tamadun
Delmon yang mempunyai kait rapat dengan Tamadun Sumeria pada kurun ke-3 SM. Bahrain menjadi
sebahagian daripada Babylon lebih kurang pada
tahun 600 SM. Rekod-rekod sejarah menunjukkan Bahrain dikenali melalui pelbagai
gelaran yang antaranya "Mutiara Teluk Parsi".
Dari kurun
ke-16 masihi sehingga tahun 1743, pemerintahan Bahrain
sentiasa berubah-ubah di antara Portugis dan Parsi.
Akhirnya, Raja Parsi, Nadir Shah
menguasai Bahrain dan sebagai sebab politik menyokong majoriti Syiah.
Pada lewat kurun ke-18 masihi Keluarga Al-Khalifa
menawan pulau ini. Bagi meneruskan penguasaan terhadap pulau ini dan
menghalangnya daripada jatuh kembali ke tangan pihak Parsi, mereka menjalinkan
persahabatan dengan United Kingdom dan
menjadi negeri naungan British.
Minyak dijumpai
pada tahun 1931. Hal ini membawa kepada pemodenan dan
pembangunan kepada Bahrain. Ia juga menjadikan hubungan dengan United Kingdom
lebih baik. Hal ini dibuktikan dengan British membina lebih banyak pangkalan di
pulau itu. Pengaruh British berkembang sambil negara ini berkembang. Hubungan
ini mencapai ke tahap kemuncak apabila Charles
Belgrave dilantik menjadi penasihat. Belgrave kemudiannya menubuhkan
satu sistem pendidikan moden di Bahrain.
Selepas Perang
Dunia II, sentimen
anti-British tersebar dengan meluas di seluruh dunia Arab dan ini mengakibatkan
berlakunya rusuhan di Bahrain. Pada tahun 1960-an, pihak British menggesa
supaya isu Bahrain diberi perhatian oleh masyrakat antarabangsa dan PBB.
Pada tahun 1970, Iran secara terus
menerus menuntut haknya terhadap Bahrain dan pulau-pulau lain di Teluk Parsi. Walau bagaimanapun, dalam satu
perjanjian dengan pihak UK, mereka bersetuju untuk tidak meneruskan tuntutannya
terhadap Bahrain jika tuntutan Iran yang lain dipersetujui. Hal ini menjamin
kemerdekaan Bahrain dan identiti Arabnya. Bahrain sehingga ke hari ini
merupakan ahli Liga Arab.
British
berundur daripada Bahrain pada bulan Ogos 1971,
menjadikan Bahrain sebagai sebuah negara merdeka. Peningkatan harga minyak pada tahun 1980-an sangat menguntungkan
Bahrain, tetapi penurunannya amat dirasai. Bagaimanapun, negara ini mula
mempelbagaikan sektor ekonominya. Peristiwa perang saudara di Lubnan menguntungkan Bahrain apabila mereka menggantikan Beirut sebagai pusat kewangan Timur
Tengah.
Selepas
berlakunya Revolusi Islam Iran
pada tahun 1979, fundamentalis Syiah
Bahrain pada tahun 1981 telah melancarkan perebutan kuasa. Walau
bagaimanapun, percubaan mereka gagal. Pada tahun 1994,
rusuhan demi rusuhan dilakukan oleh golongan Syiah yang tidak berpuas hati
dengan ketidakadilan kerajaan.
Pada bulan Mac
1999, Hamad
ibn Isa al-Khalifah menggantikan ayahandanya sebagai ketua negara.
Beliau menjalankan pelbagai perubahan, antaranya; memberi hak mengundi kepada
kaum wanita dan membebaskan semua tahanan politik.
Daftar
isi
Sejarah
Setelah dominasi Inggris
dan Kesultanan Utsmaniyah di Qatar, akhirnya Qatar menjadi negara yang merdeka pada 3 September
1971.
Dahulu, Inggris
menguasai Qatar sebagai tempat transito kapal dagang sebelum menuju India. Qatar kemudian memperoleh status
sebagai dependen dari Inggris, kemudian status protektorat Inggris
yang dihentikan pada tahun 1916.
Setelah Perang Dunia Kedua, Qatar berusaha memperoleh kemerdekaannya, terutama setelah
India
mencapai kemerdekaannya pada tahun 1950-an. Qatar makin gencar setelah Inggris
memberikan kemerdekaan kepada Kuwait pada tahun 1961. Pemerintah Inggris
menyatakan akan menghentikan penguasaan politik tapi tetap meneruskan penguasaan
ekonomi di Qatar. Hal ini tidak dibiarkan oleh Qatar dengan membentuk Federasi
Arab Teluk bersama dengan Bahrain.
Ekonomi
Awalnya, ekonomi
Qatar difokuskan pada perikanan dan mutiara namun industri mutiara jatuh setelah munculnya mutiara yang
dibudidayakan dari Jepang pada tahun 1920-an
dan 1930-an.
Transformasi ekonomi terjadi pada tahun 1940-an,
yaitu pada masa penemuan simpanan minyak bumi.
Sekarang, pemasukan utama Qatar adalah dari ekspor minyak dan gas bumi.
Simpanan minyak negara ini diperkirakan sebesar 15 miliar barel (2,4 km³).
Untuk beberapa tahun ke depan, Qatar
diperkirakan akan tetap fokus pada minyak dan gas bumi, namun sudah mulai
mengembangkan sektor swasta. Pada 2004, Qatar Science & Technology Park dibuka untuk menarik dan melayani berbagai usaha berbasis
teknologi, baik dari dalam maupun luar Qatar.
Dengan PDB per kapita nomor 2 tertinggi di dunia dengan perkiraan
tahun 2008 sekitar $111.000 yang
menjadikannya sebagai negara dengan taraf hidup penduduknya bisa disamakan
bahkan lebih maju dibandingkan negara-negara Eropa Barat
dengan berbagai layanan sosial dan fasilitas modern.